Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Yassaroh : Diajarkan Mandiri, Jujur, dan Ringan Tangan

Yassaroh. Itulah nama yang diberikan pasangan suami istri Miftahuddin (54 th) dan Marmina ( 51 th) terhadap putri sulungnya itu. Nama itu terkesan sederhana, namun jalan hidup wanita kelahiran tahun 1991 itu tidak  sederhana, bahkan bisa dikatakan amazing , mengesankan. Lulus SMAN 1 Pare-pare tahun 2009, Yassaroh diterima di Fakultas MIPA  Jurusan Kimia Bilingual Universitas Negeri Makassar (UNM). Lulus dalam waktu 3,5 tahun dengan IPK 3,92, Yassaroh melanjutkan pendidikan S2 nya di Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 2013 dengan beasiswa dari Ditjen Dikti (Waktu itu). Iapun lulus dengan IPK 3,77. Tak berhenti di gelar S2, melalui beasiswa LPDP,  Yassaroh  kembali meraih gelar doktor bidang kimia di Faculty of Science and Engineering Universitas Groningen, Belanda. Meraih gelar S3, Yassaroh mencoba merintis karir sebagai peneliti di universitas yang sama. Wanita cantik itu bukanlah berasal dari keluarga berkecukupan. Miftahuddin hanyalah seorang penjual siomay keliling dan

Hirotada Ototake: Tak Perlu Lahir Normal untuk Bahagia

Awal April 2016 lalu, sebuah harian di Jepang memberitakan, Hirotada Ototake siap mengikuti pemilihan anggota parlemen Jepang dari Partai Demokrat-Liberal yang berkuasa saat ini di Jepang. Bila terpilih, Ototake menjadi penyandang disabilitas pertama yang jadi anggota parlemen Jepang.  Ototake memang penyandang disabilitas. Lelaki kelahiran Shinjuku, Tokyo, Jepang, pada  6 April 1976 itu, sejak lahir mengidap Tetra Amelia Syndrome, yakni kelainan bawaan yang langka yang membuat pengidapnya tak mempunyai lengan dan kaki. Walaupun begitu, secara kapabilitas, Ototake sangat pantas masuk jadi anggota parlemen. Dalam 15 tahun terakhir ini, Ototake sukses mengukir  prestasi sebagai penyiar televisi, wartawan olahraga, penulis buku, dan motivator. Tahun 1998 lalu, ia menulis buku autobigrafi yang menceritakan tentang bagaimana perjalanan hidupnya yang tanpa lengan dan kaki mampu menjalani kehidupan normal, menjalani pendidikan di sekolah-sekolah favorit dan lantas meniti k