Siapa yang tak kenal Prof. Dr. H. Baharuddin Jusuf Habibie Dipl Eng., Presiden RI ke-3, dan sebelumnya pernah menjabat wakil presiden, Menteri Riset dan Teknologi serta berbagai jabatan strategis lainnya semasa pemerintahan Presiden Soeharto. Namun, yang paling fenomenal adalah kejeniusannya dalam bidang teknologi penerbangan sehingga ia memperoleh gelar diplom ingenieur sampai gelar doktor ingenieur di Jerman. Salah satu penemuan yang sampai sekarang dipakai oleh semua pesawat di dunia adalah apa yang disebut - "Crack Progression Theory" , sehingga Habibie dijuluki “Mr. Crack” . Habibie memang dikenal jenius sejak kecil. Selain karena keenceran otaknya, juga karena hasil didikan dan stimulus ayahnya, Alwi Abdul Djalil Habibie. Cara yang digunakan Alwi membuat Rudy..nama kecil BJ Habibie...selalu ingin tahu segala sesuatu dan selalu ingin memecahkan masalah yang ditemuinya, serumit apapun. Dalam buku biografinya berjudul “Rudy: Kisah Masa Mud
Yassaroh. Itulah nama yang diberikan pasangan suami istri Miftahuddin (54 th) dan Marmina ( 51 th) terhadap putri sulungnya itu. Nama itu terkesan sederhana, namun jalan hidup wanita kelahiran tahun 1991 itu tidak sederhana, bahkan bisa dikatakan amazing , mengesankan. Lulus SMAN 1 Pare-pare tahun 2009, Yassaroh diterima di Fakultas MIPA Jurusan Kimia Bilingual Universitas Negeri Makassar (UNM). Lulus dalam waktu 3,5 tahun dengan IPK 3,92, Yassaroh melanjutkan pendidikan S2 nya di Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 2013 dengan beasiswa dari Ditjen Dikti (Waktu itu). Iapun lulus dengan IPK 3,77. Tak berhenti di gelar S2, melalui beasiswa LPDP, Yassaroh kembali meraih gelar doktor bidang kimia di Faculty of Science and Engineering Universitas Groningen, Belanda. Meraih gelar S3, Yassaroh mencoba merintis karir sebagai peneliti di universitas yang sama. Wanita cantik itu bukanlah berasal dari keluarga berkecukupan. Miftahuddin hanyalah seorang penjual siomay keliling dan