Langsung ke konten utama

Postingan

Adam Khoo: Semua Berawal Dari Keyakinan

PERNAH baca buku tentang pengembangan motivasi " Master Your Mind Design Your Destiny " karangan Adam Khoo Yean Ann ? Buku ini terbitan lama, tahun 2006 lalu, tapi akan tetap relevan sampai kapanpun. Buku yang kalau diterjemaahkan judulnya berbunyi "Kendalikan pikiran Anda, kemudian arahkan pikiran ke tujuan yang akan dicapai" ini bisa dikatakan berdasarkan pengalaman penulisnya sendiri, Adam Khoo. Ia adalah Chief Executive Officer PT Adam Khoo Learning Technologies Group Pte Ltd, salah satu perusahaan pelatihan, pendidikan dan konsultan motivasi terbesar di Singapura, bahkan Asia. Khoo juga konsultan bursa Singapura. Namun, mungkin tak banyak yang tahu, pria kelahiran Singapura pada 8 April 1974 ini masa kecilnya dicap sebagai murid yang bodoh, malas, agak terbelakang dan dinilai orang tanpa harapan. Masa kecilnya dihabiskan dengan main game komputer dan nonton TV. Tatkala masuk SD di St Stephen, Singapura, ia benci membaca dan malas belaj

Wempy Dyocta Koto: Go International kan Pengusaha Indonesia

The latest from Wempy Dyocta Koto (@ wempydyoctakoto ). I am the CEO of Wardour and Oxford, helping entrepreneurs make money around the world. Kicauan di Twitter itu berasal dari akun Wempy Dyocta Koto. Pria ini memang pendiri dan sekaligus Chief of Officer (CEO) Wardour and Oxford, sebuah konsultan pengembangan bisnis yang berpusat di London, dan menjadi executive director di banyak perusahaan. Selama 15 tahun berkarir, ia membantu banyak merek internasional untuk semakin mendunia, seperti American Express, Citi Group, Samsung, LG, Microsoft, Sony, Adidas, Nokia, HP, Motorola, Nikon, dan beberapa brand lainnya. Wempy sebenarnya kelahiran Jakarta pada 14 Oktober 1976. Namun, ia dibesarkan di Australia dan pernah tinggal dan bekerja di Singapura, Hong Kong, London, San Fransisco dan New York. Akhir tahun 2012 lalu, Sarjana Komunikasi dari University of Technology Sydney (1998 ) dan M. International Studies, University of Sydney (1999)ini akan tinggal di Jakarta

Fauzan Rachmansyah: Mantan Pecandu Jadi Juragan Susu

HANG Out atawa nongkrong biasanya asyik ditemani secangkir kopi plus rokok. Tapi, di kota pelajar Yogyakarta, ada tempat nongkrong yang sajiannya berupa susu murni nan segar sebagai menu andalannya. Tempat nongkrong itu namanya kedai susu Kalimilk atau Kaliurang Milk. Jangan salah duga, walaupun namanya Kaliurang Milk, lokasinya bukan di Kaliurang, tapi di Jl. Lempongsari Raya No. 251, Monjali, Sleman.  Di kedai susu tersebut, tersedia hidangan utama berupa susu sapi segar namun dengan banyak variasi rasa susu, seperti rasa jeruk, coco pandan, nangka, durian, sampai rasa cookies seperti mocca, caramel, dan green tea . Bagi yang nggak suka susu, Kalimilk juga punya Blackcurrent Ice Tea yang nggak kalah segarnya. Selain itu, ada juga menu makanan seperti sandwich, omelets, fettucini dan lain-lain. Dengan kisaran harga Rp. 8.000-Rp. 15.000, Kalimilk selalu ramai dikunjungi anak muda Yogya. Bahkan saat akhir pekan, pengunjung sering kali harus antri untuk dapat tempat

Ursula Burns: Kekuatan Cinta Sang Ibu

INI merupakan kisah inspiratif soal kekuatan cinta yang membuat seorang wanita keturunan   Afrika, dari keluarga miskin di lingkungan kumuh di New York, Amerika Serikat,   berhasil menduduki jabatan tertinggi sebuah perusahaan kelas dunia. Ursula Burns, Chief Executive Officer (CEO), Xerox Corporation, sebuah perusahaan penyedia layanan proses bisnis dan pengelolaan dokumen perusahaan besar di dunia, mengakui, perjalanan hidupnya sehingga mencapai posisi yang didambakan banyak karyawan, merupakan hasil dari cinta yang diberikan ibunya sejak kecil hingga dewasa. Sejak kecil, ia diasuh oleh ibunya yang menjadi orang tua tunggal, di sebuah kawasan kumuh Lower East Side, Manhattan, New York. Olga, sang ibu mengawasi ketiga anaknya sambil bekerja mengasuh anak titipan dan menyeterika pakaian tetangga. Olga selalu mendorong anak-anaknya untuk menjadi orang yang selalu belajar, menjadi orang baik, dan meraih kesuksesan. Ia ingin Burns dan saudara-saudaranya untuk selalu membukt

Azim Premzi: Tak Bawa Atribut Agama

DITENGAH padatnya penduduk dengan tingkat kemiskinan yang tinggi, India menoreh sejarah lain, yakni mampu melahirkan pengusaha-pengusaha yang masuk kategori pengusaha terkaya sejagat, salah satunya adalah Azim Premzi. Azim jadi pengusaha ternama di India dan dunia karena berhasil membangun kawasan silicon di kota Bangalore, India. Lewat perusahaannya, Wipro Ltd. Yang bergerak di sektor teknologi informasi, Azim merupakan pengusaha muslim terkaya se dunia. Tahun 2013 lalu, harian The Wallstreet Journal menyebutkan, kekayaan Azim mencapai US$17 miliar. Ia juga menjadi orang terkaya di India selama periode 1999-2005. Pada tahun 2012, Azim merupakan orang terkaya ke-3 di India menurut Forbes dengan total kekayaan bersih mencapai US$ 16 miliar.  Sisi lain dari kesuksesannya sebagai pengusaha, Azim tinggal di kalangan minoritas. Selain itu, negara yang lebih dari 80% dari populasi pemeluk agama Hindu yang seringkali diwarnai antargolongan kontradiksi. Karena itu, tida

Paul Polman : Bisnis Harus Peduli Lingkungan

DUNIA akan menghadapi apa yang namanya the end of the age of abundance, yakni masa depan di mana sumber daya yang paling dasar, yakni bahan pangan, energi dan air, akan menjadi langka. International Energy Association memperkirakan, pada tahun 2030, umat manusia perlu menghasilkan energi 50 persen lebih banyak dari yang diproduksi sekarang. Pada masa itu juga, umat manusia harus memproduksi 50 persen lebih banyak bahan pangan daripada yang kita panen saat ini. Hal itu dikatakan Paul Polman, Chief Executive Officer (CEO) PT Unilever, sebuah perusahaan multinasional yang memproduksi beragam kebutuhan sehari-hari konsumen, mulai dari sabun mandi, sabun cuci, pasta gigi, makanan sampai eskrim. "Kita perlu memikirkan bagaimana implikasi dari semua ini terhadap ketersediaan bahan pangan, air, sanitasi dan kebersihan dasar di kota-kota besar seperti Calcutta, Istanbul dan termasuk Jakarta. Unilever ingin menjadi bagian dari solusi untuk masalah ini. Kami percaya bahwa